I’ll ride with you
Hashtag #illridewithyou sedang populer. Apa maknanya?
Hashtag #illridewithyou sedang populer. Apa maknanya?
Satu yang bisa saya pahami adalah untuk meyampaikan hal besar cukup diungkapkan dengan ‘kalimat kecil’ yang konkrit, berkontek, mudah dipahami, dan bisa dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Untuk bilang cinta tidak mesti dengan ‘I love you’. Mungkin cukup dengan ‘I will always be there when you need me.’ (Kutipan )
Untuk bilang kangen tidak harus dengan ‘Aku kangen sama kamu’ tapi cukup dengan ‘Kapan ya bisa ke rumah kamu lagi.’ (Kutipan juga )
Biar orang tahu bahwa kita peduli tak perlu berteriak ‘Aku peduli’ cukup dengan ‘Kalau ada apa-apa bilang ya.’
Kalau mau bilang anda orang Pidie tak perlu proklamirkan dengan ‘Hai, lon awak Pidie beh’ tapi mungkin cukup dengan ‘Neubungkoih bu saboh beupaih lagee barosa.’ (Ini sedikit subtle tapi lebih gampang dipahami dan diterima orang.)
Begitu juga dengan hashtag #illridewithyou ini. Ini adalah ungkapan sederhana yang sesuai kontek yang memiliki makna besar. Makna yang ingin disampaikan adalah ‘Kami bersedia menjaga kalian’, ‘kami tidak phobia terhadap Islam’, dan yang paling penting saya kira adalah ‘kita sama-sama manusia, latar belakang saja yang membuat kita berbeda’.
Ungkapan sederhana ini dilatarbelakangi oleh insiden-insiden yang terjadi sebelumnya, dimana kejadian-kejadian yang dikaitkan dengan Islam seperti ini beserta pemberitaannya yang ‘penuh motif’ oleh media tertentu sering sekali berimbas pada terjadi ‘abuse’ terhadap pengendara transportasi umum di Australia. Makanya #illridewithyou ini merupakan sebuah ungkapan penuh sugesti yang bisa memberi rasa aman terutama bagi wanita-wanita muslim yang tidak bisa menghindari simbol identitas keagamaan yang harus dibawanya setiap hari, yaitu busana. Dengan hashtag ini, rasa aman ini muncul karena biarpun dia ‘sendiri’ mungkin dalam train tapi dia tidak merasa sendiri.
Merasa aman adalah dambaan semua orang tak peduli siapa dan apa latar belakangnya. Inilah saya kira kenapa dalam kontek ini #illridewithyou begitu populer.
Ini beda dengan dunia akademik. hehe Hal-hal kecil harus disampaikan dengan ‘cara yang besar’. Misalnya, kalau ada subject/partisipan penelitian kita selalu menggunakan baju batik dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar tanpa campur-campur, maka ungkapannya kira-kira, “Kecintaannya terhadap tanah air selalu direpresentasikan melalui pilihan busana dan tata-tuturnya yang santun.”
Kalau ada yang bilang “Aku masih ga enak badan hari ini.” Dalam tulisan akademik mungkin diungkapkan dengan “Kesehatannya masih tidak stabil.” Atau "Stabilitas kesesahatannya belum mencapai 100%."
Memproses ‘hal kecil’ menjadi ‘hal besar’ dalam dunia akademik merupakan bagian Coding.
Dalam kehidupan sehari-hari tentu tidak harus seperti ini. Cukup dengan “I will ride with you.”
SUMBER : https://www.facebook.com/kismullah